Selasa, 31 Desember 2013

Untuk Yang Belum Kuketahui

Hai, seseorang-yang-belum-kuketahui...
Aku menulis ini kemarin malam. Dengan mata sembab. Dan penuh perasaan, ehm, cinta? Haru? Ah, entahlah. Yang pasti aku setengah terbawa suasana dan sisanya dikuasai harapan.


Pagi tadi, 44 tahun yang lalu, orang tuaku menikah. Tidak ada perayaan meriah untuk memperingatinya. Cukup doa dan nasi kuning, kebersamaan penuh cinta.
Taukah kau, bahwa aku juga punya doa khusus saat peringatan tadi.
Aku ingin jadi setangguh mama, jadi pendamping sekaligus sahabat terhebat untukmu. Lalu, khayalanku berkuasa sejenak. Kubayangkan aku tersenyum menatapmu setiap hari, sampai rambut kita memutih. Ya, aku ingin menua bersama orang yang aku sayangi (dan tentunya menyayangiku dengan caranya sendiri). Akan aku jadikan itu resolusi seumur hidup. Karena aku akan tau keinginanku terwujud atau tidak, ketika maut memisahkan kita.
Kini, yang bisa kulakukan "hanya" berusaha menjadi gadis yang makin cantik dari hari ke hari. Kalau yang kau kira kecantikan itu fisik, maka izinkan aku melengkapi pendapatmu. Mendewasa juga bagian darinya, sayang.
Seolah sehari ini bertema cinta sejati, tiba-tiba ada Habibie dan Ainun menemaniku menulis.
Dibilang nonton, aku malah setengah melamun. Badan di depan televisi, pikiran entah kemana.
Ke kamu? Mungkin. :)
Kamu.. Walaupun kelak kujuluki Mr. Right, sesempurna apakah kamu?
Kalau aku.., aku adalah gadis yang punya kekurangan di sana sini di balik kesan humoris atau apalah ini. Pertanyaanku, maukah kamu jadi pelengkapku?
Dan bisakah aku mengertimu pula? Sepertinya, tak hanya menua, tapi kita juga perlu mendewasa bersama.

Ketika aku iseng membuka-buka majalah lama, kudapati kutipan bagus.
"Ada rumus menarik yang dibuat seorang psikolog dan astrolog. Cinta pada pandangan pertama = mendapatkan soulmate potensial. Cinta yang mengalahkan segala tantangan = soulmate sesungguhnya."
Kau tau artinya, kan?
Cepatlah temukan aku.
Ya, kita butuh bertemu dan menaklukkan tantangan sesungguhnya: menjalani hubungan. :)

Selasa, 24 Desember 2013

Harapan

Aku tau kamu ada, tapi belum tau kamu yang mana.
Kamu tau aku ada, tapi kamu mungkin belum tau jalannya.
Aku tau kamu akan menemukanku. Kita di planet yang sama.
Kamu mungkin pernah melihatku, tapi tak kuperhatikan.
Aku sekarang menyapamu dalam doa, tapi tak kau dengar.
Yang jelas kita bernaung di bawah langit yang sama. Tuhan kita satu. Dia yang akan buatmu membaca ini, bagaimanapun caranya.
Dalam jodoh, tak ada kata tidak, namun belum.
Aku percaya, orang yang pantas diperjuangkan adalah dia yang memperjuangkanku.
Aku belum tau. Semoga cepat tau. Aku "buta" kini, tapi mata hati harusnya tak pernah tertutup.
Meskipun juga "tuli" dan "bisu", tapi aku masih berfirasat.
Kamu ada.
Kamu akan menemukanku.
Jika bukan sekarang, ada besok, besoknya lagi.
Menualah bersamaku. Sutradara kita satu. Dia yang akan membuatmu juga mengaminkan ini, dimanapun kamu berada.

Untukmu, yang belum kuketahui.



(ditulis dalam keadaan ngantuk tapi nggak bisa tidur, tiduran tapi nggak jadi ngantuk. Hiyaa~ :D )

Jumat, 20 Desember 2013

Kenangan: Pemanis Hujan



Terjebak hujan (lagi). Di tempat yang sama saat aku nulis Cerita Hujan beberapa bulan lalu. Kali ini aku memilih untuk berdiri di luar, bukan menunggu di food court maupun kedai di deretan depan mall. Entah kenapa, aku memutuskan berhadapan langsung dengan hujan. Kurang dari semeter, aku bisa menyentuhnya. Harusnya membosankan. Berkat mobil berpelat N bla bla bla AK, aku sukses melamun. Hihi. Sekarang aku tau kenapa hujan identik dengan penggalauan. Derasnya hujan kadang bikin kita terjebak, terdiam, menjadikan kenangan sebagai satu-satunya bagian dari kita yang bekerja lebih giat daripada yang lainnya.

Plat N. Malang. Kota yang lama tidak kujenguk. Aku merindukannya.
Aku merindukan... hmmm..., kotanya?
Kota?
Seandainya sahabatku tak tersisa satupun di sana, apakah aku akan kembali?
Seandainya tak ada satupun yang menemaniku berkeliling, apakah aku masih tetap bahagia?
Setelah dihujani kenangan pahit di sana, apakah aku masih bisa tersenyum saat kembali?
Apa yang sebenarnya yang aku rindukan? Kenangan yang lalu?
Di saat aku terjebak di gedung ekonomi bersama teman-teman? Dimana sebagian dari kami lapar, mungkin mengantuk, juga lelah, menantikan langit berbelas kasihan untuk mengerem tangisnya?
Saat aku meringkuk di bawah payung dalam perjuangan pulang ke kos yang lumayan jauh jaraknya?
Ngobrol saat mengantri membeli makanan, lalu makan beramai-ramai, “tidak penting kemana tapi bersama siapa”?
Saat aku mendengar sapaan dari teman sekostku yang baru pulang kuliah? Saat kami mengerjakan tugas bersama, dimana lebih sering bercandanya daripada seriusnya?
Saat aku sok menyusup ke fakultas lain?
Seandainya semua yang kurindukan ternyata berubah, apakah ada kelegaan ketika aku bertemu?
Apa yang aku rindukan?
Karena jika kau merindukan seseorang, kau harus siap menerima segala perubahannya setelah sekian lama tak berjumpa.
Karena jika kau merindukan tempatnya, kau harus siap berpetualang sendirian, maupun bersama orang asing.
Jadi, apa yang kurindukan? Kenangan?
Kenangan itu kompleks, mengembalikan kejadian. Ada orang, tempat, dan keadaan. Yang tersulit untuk direka ulang. Karena hal sama sulit untuk terulang kedua kalinya.
Apa yang sebenarnya kuinginkan? Menciptakan kenangan baru di sana?
Kenangan baru? Oke, kedengarannya bagus.
Jika aku telah memilih bahagia, harusnya aku akan bahagia dengan “apa ada”nya.
Kenangan oh kenangan. Kamu memang pemanis hujan.

Udah ah. Gini ini kekurangannya jadi dewasa. Jadi banyak seriusnya. Kata-katanya jadi dominan menyayat perasaan. Saatnya dinetralisir dengan menjahili orang. Dan ngakak. #kaburkedunianyata :D
Ketemu lagi di postingan selanjutnya yaa~ :)

Rabu, 18 Desember 2013

Ada Nyunyu Di Hatiku

Hai blogwalker atau mahluk apapun kamu! Ketemu lagi sama anak manis di sini. Masih setia nglirik-nglirik kan? Jawaban yang paling tepat adalah... HARUS! :D

Tulisan pertama di bulan Desember, aku persembahin buat Nyunyu. Makanan apakah Nyunyu itu? Jawabannya bisa kamu temukan di www.nyunyu.com. Karena akupun tak sanggup berkata-kata untuk melukiskan betapa unyunya si Nyunyu. Eniwey, kata-kata kok dibuat nglukis ya? #abaikan.

Aku cinta Nyunyu karena dia bikin hidupku seru, ketawa melulu, berasa jadi anak muda sepanjang masa. Makanya jangan heran jika kelak penjualan krim anti-aging merosot tajam. Ini semua gara-gara Nyunyu! Nyu, tanggung jawab, Nyu! Aku ingin berhenti ketawa saat aku tidur! #abaikanlagi.

Dari berbagai menu yang ada di Nyunyu, aku paling suka nasi pecel sama es teh, eh, KOSANYU. Kosanyu itu komik tentang keseharian Nyunyu team yang patut diteladani. Yaa, itu pilihan hidupmu sih sebenarnya, mau meneladani yang unyu apa nggak. Kalo kamu niat, pasti kamu bisa! Merdeka! #lagilagiabaikan.
Ini nih yang lagi jadi favoritku: Wejangan Super . Cocok banget sama musim hujan yang identik sama gegalauan. Kok bisa? Biasalah, anak muda. Suka repot masalah hati. Butuh asupan wejangan deh. Wejangan yang unyu kayak gitu, ada di mana lagi sih, kalo bukan di Nyunyu? Dia bisa mengusir kegalauan kamu dengan segera, menerangi malammu saat pemadaman listrik bergilir, menyenyakkan tidurmu di malam hari, pas bangun pagi kamu bisa senyum-senyum tanpa alasan lagi. Ba-yang-kan!

Selain Kosanyu, ada artikel-artikel yang dilengkapi gambar yang bikin kamu terinspirasi buat nyengir minimal sekilometer. Aku yang ngikutin Nyunyu sekitar setahun aja jadinya kurus gara-gara kebanyakan nyengir kok. Nggak percaya? Tiru! #awaskalonggakdiabaikan. Segala karya yang wajib kamu tau ada di REKOMENDASI.  Untuk soal kebutuhan primer, khususnya makanan, Nyunyu juga punya infonya di PEMADAM KELAPARAN. Trus, ada acara-acara kece yang diliput di EVENTS. Dan, nggak lupa ada wawancara sama tokoh-tokoh yang telah go-tata-surya di NYUBROL. Semuanya khas Nyunyu yang bisa bikin pikiran blank, eh, fresh lagi.

Di Nyunyu, yang penting nggak penting bakal setia dibahas. Itulah yang jadi alasan paling penting kenapa kamu harus sering berkunjung ke www.nyunyu.com. Lebih penting lagi kalo kamu gabung di NYUNYU SOSMED. Gampang kok, tinggal ngisi identitas sama bikin password, udah bisa gabung. Bahkan itu lebih mudah daripada membalikkan telapak kaki gajah.  Dan yang paling penting, kamu bisa ikutan ngirim artikel di Nyunyu. Menyalurkan aspirasi, meredam konspirasi hati,berbagi  tips berdasarkan pengalaman hidupmu yang terpampang nyata, dan kalau perlu tempat wisata kuliner di Karang Asih city. #okesip

Solusi yang disediakan di Nyunyu cukup efektif dan tepat sasaran bagai obat sakit kepala yang bisa menyembuhkan sakit maag. Contohnya ini nih, yang masih hot: Tahap Tahap Ngerjain Tugas. Bikin ngakak dannn... tugasmu dijamin selesai (kapan-kapan)! Video khas Nyunyu lainnya bisa ditonton di NYUTUBE.

Kalo kamu merasa perlu mengakhiri kejombloanmu dengan elegan, silakan nampang atau cari mangsa, eh, gebetan di MASIH SINGLE. Daripada kamu bayar iklan baris di koran, aku pikir ini media yang efisien buat mengiklankan dirimu kepada dunia. Laki-laki unyu tercipta untuk wanita unyu. Yang unyu-unyu adanya di Nyunyu dong.

Siapa sih yang nggak pernah galau? Kamu butuh “sesuatu” untuk dicurhati? Tenang, ada Bang Solushit dan Tante Mer yang setia menampung dan menjawab curhatan di POJOK GALAU. Atau bolehlah, sekedar baca-baca curhatan orang, siapa tau masalah kamu nyerempet-nyerempet berhadiah, atau bahkan bisa jadi bekal untuk proses pendewasaanmu. Cieh, pengalaman, cieh!

Oiya, tadi aku nyebut Nyunyu team ya? Ada Bang Alitt, Bang Poconggg, dan kawan-kawan di situ. Mau sekedar liat fotonya? Bisaaa.. Nih, klik aja di sini. Dari fotonya aja, udah bisa menginspirasi kamu untuk move on dari segala hutang, eh, masalahmu di muka bumi.

Kenapa sih, aku seperempat hidup, seperempat mati, setengahnya lagi nggak tau kemana, buat mbahas Nyunyu? Oke, saatnya pengakuan. Selain ikut Nyunyu Testimony Contest,  aku ikut FESTREEVAL yang infonya aku dapet dari Nyunyu. Dan masuk 100 besar buat kategori poster, trus ikut pameran deh di Jekardah . Nyu, milyaran terima kasih buat kamu deh, Nyu! Moga ke depannya, websitemu tambah unyu jika harus berevolusi lagi. I loph yu pul lah, Nyu! :*


Yang hatinya tergedor & tangannya udah ruam-ruam pengen ikutan NYUNYU TESTIMONY CONTEST, klik aja di sini:

KWUKYEAH! \m/

Kamis, 28 November 2013

Dokter dan Pasien

Postingan ini dibuat karena opini dan ceritaku ngga bakal cukup kalo dituangkan di twitter. Kalo terpenggal-penggal ntar takutnya menimbulkan salah paham. :)

Oke. Seperti yang kita tau, kemarin dokter menunjukkan solidaritasnya terhadap rekan seprofesi yang dituduh malpraktek trus divonis bersalah dan dihukum 10 bulan.
Yang profesinya atau keluarganya dokter dan tenaga medis lainnya kemungkinan besar bakal mendukung dr Ayu. Ditambah mahasiswa kedokteran, ding.
Yang di MA? Ngevonis aja, abis itu urusan slese.

Repotnya, aksi para dokter kemarin banyak menelantarkan pasien. Pasiennya kecewa. Karena pasien juga bagian dari masyarakat dan punya keluarga, jadilah pada membenci dokter.

Perseteruan bergeser ke dokter vs pasien.
Dari spesialis kandungan jadi meluas kemana-mana.
Diperparah lagi, ada beberapa orang yang malah menunjukkan egonya dengan ngomong, "Aku dokter. Kalo aku mogok sehari, liat siapa yang butuh sekarang?"
Seandainya dia dokter beneran, kok ngga menghargai nyawa manusia gitu sih. Coba kalo keluarganya yang sakit kemarin dan ngga dapat pertolongan medis, apa ya masih bisa bilang gitu? Sombong sekali dia.

Pihak pasien juga ada yang ngga mau kalah, "Dokter itu butuh pasien. Harusnya kerja yang bener, serius. Ada beberapa kejadian begini... begitu...."
Iya. Mungkin dia pernah trauma sama dunia medis. Atau mungkin tujuannya pengen menunjukkan kalo dokter dan pasien itu simbiosis mutualisme. Ngga cuma pasien yang butuh dokter, tapi profesi dokter ngga bakal ada kalo orang sakitnya ngga ada. Ayolah, kita saling membutuhkan. Itu ngga bisa diperdebatkan siapa yang lebih butuh siapa. Pasien (harusnya) berterima kasih sama dokter karena udah bantuin nyembuhin penyakit. Dokter (harusnya) berterima kasih sama pasien karena berkat pasien, mereka bisa mengamalkan ilmunya. Ini di luar topik duit yaa.. :)


Menanggapi aksi kemarin, aku diceritain sesuatu sama ortu.
Dulu kakak pernah demam semaleman pas balita. Udah dikompres seharian, tapi tetap aja ngga turun-turun. Pas dibawa ke sebuah rumah sakit, dokter yang jaga di sana setengah mbentak ke ortu, "Ibu diam dulu. Urus administrasinya dulu, baru saya tangani!"
Kakakku udah semacam kejang, tetap aja dibiarin. Orang tua mana yang ngga heboh liat anaknya begitu?
Untung ada dokter baik hati yang lebih senior kebetulan datang,"Siapa yang membiarkan anak ini?"
"Tadi sama dokter X, disuruh ngurus administrasi dulu, dok."
"Administrasi??? Bawa ke UGD! Nyawa lebih penting!"


Kesimpulan?

Kalo satu orang dari profesi tertentu sikapnya kurang tepat, ngga semuanya dari profesi itu bersikap sama. Majas pars pro toto (sebagian untuk seluruh) harusnya ngga bisa diterapkan ke kehidupan nyata. Lagian, yang dibenci kan sikapnya, bukan orangnya atau profesinya.
Menurutku sih gitu. :)


Aku pernah sakit gigi. Karena ngga cocok sama dokter gigi yang dulu, jadilah nyari keliling kota. Sebenernya waktu itu nyari yang antrinya ngga panjang sih. Udah malem soalnya. Hehe. Isenglah mampir ke praktek bersama. Setelah periksa dan membersihkan gigiku, pak dokter bilang aku kudu dibedah/ operasi kecil di gusi. Otomatis kaget," Kapan dibedah? Sekarang?"
"Ya ke rumah sakit aja. Saya ngga punya alat bedahnya."
"Loh saya pernah ditambal dulu beberapa kali, sebelum dokter yang dulu memutuskan cabut geraham. Kenapa yang ini langsung operasi?"
"Meskipun gerahamnya mbak masih utuh, tapi strukturnya miring. Susah dibersihkan, ntar busuknya takut nular ke gigi depannya. Percuma kan kalo ditambal, buang-buang waktu. Langsung cabut aja."
Aku pengen menunda operasi, dokternya mendesak demi kebaikanku sendiri.
Tau ngga sih, pas nanya aku bayar berapa buat periksa dan analisa tepat sasaran yang barusan, dokternya bilang, "Ngga usah, mbak. Ngga papa. Besok ke rumah sakit yaa.."

Astaga! Baiknyaa... Pas keluar dari kamar praktek, tampangku melongo aja.
"Berarti dokter yang dulu???" #terjenjeng


Aku sih sebagai pasien dan keluarga dokter sekaligus, cuma mau bilang,
"Yang merasa dibutuhkan, jangan sombong. Yang merasa membutuhkan, jangan ngambekan ah~" ^^V

Rabu, 13 November 2013

Nasihatpun Berkode

...apa hayoo? apa hayoo? :D
(hobi banget sih ngomong gini akhir-akhir ini)

Aku mau cerita soal om, yang alhamdulillah jadi profesor kimia di salah satu PTN di Surabaya. (ini cuma biar para pembaca tau, sapasih orang yang "ngomong seenaknya" ini. Yang nyangka sombong, disapu dulu geh negthinknya. :) )
Konon katanya, mahasiswanya pada takut. Yang dipanggil, dikira bermasalah.
Padahal...
om itu kadang cuma mau ngerjain. Biar mahasiswa lebih disiplin & rajin. :D


Sekitar 4 tahun yang lalu, pas aku masih jadi mahasiswa, diceritain sesuatu sama om.

Cerita apa hayoo? apa hayoo?

Kasi tau ngga yaa? :3

#plakplak #hakdes :D

Jadi, ceritanya...
Beliau suka bilang gini dengan wajah lempeng di depan mahasiswanya yang khawatir sama sidang skripsi, "Kalian pasti lulus kok~ Semua pasti lulus~ Cuma ya itu. Harus ujian dulu."
*senyum santay*

Ohmeeen!

Aku sebagai mahasiswa, mbayangin ekspresi dan perasaan yang diomongin gitu itu, kok.... jadi jengkel ya.
Ujian kan susah.
Kok gampang banget gitu dibuat bercandaan.
Om udah profesor mah enak bilang gitu. Yang masih S1???
Mpft!

...dan ternyata...

...setelah dihayati dan dipahami...

Sebenernya omongan om itu nggak nyebelin kok. Itu kan semacam mengandung kode.
"Kalo mau lulus ya ujian. Biar ujiannya lancar jaya, ya belajar! Usaha dong!"

Iyaya.
Orang yang gampang ngeluh itu, bisa jadi usahanya minim. Semangatnya kecil, rame galaonya. Butuh dipecut, cyin... :D



Dan ada lagi...

Pas aku di Surabaya, dulu hampir selalu kalap sama komik Detective Conan.
Kena omel deh.
Sebel deh.
Masa aku dikatain, "Gunanya buku begituan apa coba? Baca buku itu yang bisa buat seminar, kayak om!"
Nggak terima deh.
Njawab deh...
"Buat belajar jadi detektif dong!"
Hiyaa~

...dan setelah ditinjau ulang...

Itu maksudnya, "Jangan kebanyakan baca buku buat maen-maen. Sekolah yang serius!"

Iyaya.
Kalo udah terlanjur suka itu bisa bikin lupa diri. :D



Dan selanjutnya...

Kami diskusi soal idealis realistis. Maksudnya gini, kamu berbakat & berminat di suatu bidang, tapi di lain sisi, ada tuntutan buat menjalani bidang yang lain. Trus itu gimana?

"Ya contoh Tompi dong. Dokter yang bisa nyanyi."

Seperti biasa, anak muda ini nggak paham. :P


...dan setelah disesuaikan dengan kenyataan hidup...

*hening*

*flashback*

Akuntansi itu (sebenarnya) pilihan hidup ketiga setelah kedokteran dan arsitek tata ruang.
Jauh juga dari hobi nulis.

Karena suatu hal,... akhirnya ngeyel nyemplung akuntansi. Dan sebenernya, agak kaget sama pelajarannya. Heuheu. Jangan ditanya ngeluhnya kayak apa. Padahal setelah lulus, perjuangan bersama para sahabat yang dikangenin. :P
Biar tambah cinta sama jurusan, akhirnya nyoba cari sesuatu yang menyenangkan. Nyoba njodohin si idealis sama si realistis deh.
Yang kedokteran kan suka forensiknya. Akuntansi keuangan juga ada forensik kok. Namanya auditing dan sistem informasi akuntansi. Seru juga jadi detektifnya uang dan sistem, ngga kalah sama analisa korban pembunuhan. Aku sukses ambil tema manipulasi laporan keuangan buat skripsi. *\(^o^)/*

Oke, om. Sekali lagi, Anda benar!

"Tompi itu belajarnya pasti rajin. Makanya sukses jadi dokter. Trus setelah sukses & mapan, dia bisa nyanyi sepuasnya. Kerennya jadi dua kali lipat kann..."
Kesimpulanku sih itu. Hehe.



Jadi, sudahkah kamu memahami nasihat dari orang-orang bijak nan unyu di sekitarmu?
Yuk, jadi lebih peka di jalan yang benar. Puter otak, buka hati. ;)

Rabu, 06 November 2013

Nulis Yang Serius Lagi Ah...

...aslinya bingung mo dikasi judul apa. Tapi katanya mbah Shakespeare sih, apalah arti sebuah judul, eh, nama. :D



Wanita memang cantik karena ketabahannya.
Tapi bukan berarti membiarkan dirinya disakiti.
Oleh orang lain maupun ia sendiri.
Ia sendiri? Ya. Keinginannya sendiri untuk mempertahankan yang menyakitkan.

Tinggalkan yang menyakitkan.

Kata om Mario Teguh, masa depanmu masih suci. :)
Jadi, usahakan hidup banyak dihiasi oleh air mata kebahagiaan.

Remember, love is respect!
(Om MT lagi deh. Hihii... semoga "keponakan" yang ini ketularan sukses dan bijaknya. Aamiin.)
;)

Selasa, 05 November 2013

Persepsi

Yak, posting kedua hari ini.
Mumpung senggang. Hihii..
Yang sebelomnya kan unyu-unyuan, kalo yang ini seriusan dikit.



Persepsi salah.
Salah persepsi.
Menyalahkan persepsi.

Persepsi tidak pernah salah.
Orang yang membuatnya lah yang salah.

Karena salah benar makin lama makin identik dengan kata relatif,
maka mari hormati persepsi orang lain.
Kalau ada orang yang salah mengira mengenai diri kita, coba ungkapkan.
Ngeyel? Tinggalkan! :)
Toh kebenaran akan selalu muncul, cepat atau lambat.

Berpikir dua kali sebelum membuat persepsi tentang orang,
karena bayangkan kita yang ada di posisi tertuduh,
apakah nyaman? :)

Saya pikir orang normal tidak akan membuat-buat persepsi jelek tentang dirinya sendiri, kecuali yaaa... mungkin emosinya sedang labil.
Mari belajar membiarkan orang mengungkapkan kegalauannya dengan tenang.
Suatu saat mungkin kita akan mengalaminya.

Sebaik apapun kita, akan selalu ada orang yang berpersepsi miring..., atau malah jeblok.
Yang baik aja ada resiko dijelek-jelekkan, apalagi yang bertingkah buruk?
Mari belajar menjadi pribadi yang baik. Terbaik yang bisa kita lakukan, pikirkan, rasakan, dan ucapkan.



Aduh, berat ya temanya? Merasa pusing? Mules? :D
Tingkah sesekali kayak anak-anak, tapi pola pikir makin hari makin dewasa, boleh kan? :p

Cut Nyak Meutia

Halooo...
Lama ya ngga ketemu sama anak manis?
Kangen kan? :p

Ada cerita lagi nih dari masa kecil yang dampaknya lumayan signifikan ke kehidupan sekarang. Halah!

Cerita kepahlawanan favoritku semasa kecil adalah tentang Cut Nyak Meutia.
Bukan R.A. Kartini atau om om pahlawan cakep lainnya. Wakakaka.

Salah satu kalimat di buku cerita itu yang paling aku ingat adalah...
"Dia lebih suka memegang rencong daripada gincu."

:D

Oke.
Kayaknya itu salah satu pemicu ketomboyan hamba. :))

Aku kagum sama semangatnya. Beliau menikah dengan pria-pria yang sevisi-misi dan punya semangat sama besarnya untuk membela bangsa.
Whoa, tadi aku bilang pria-pria yak?

Iya. Ceritanya suami pertama gugur gara-gara ketangkap Belanda. Trus nikah lagi deh. Beruntungnya, beliau dapet sesama pejuang lagi. :)

Cut Nyak Meutia... cewek asik yang punya semangat tinggi dan berani tampil beda di saat wanita lain di sekitarnya too mainstream.
Dia unik dan ada di jalan yang bener dan terhormat. Unyu banget ngga, sih? :3
Halah-halah...

Inti dari tulisan ini adalah, bisa ngga ya, aku jadi yang versi 2014?
Moga aja bisa.
Aamiin.. :)

Sabtu, 28 September 2013

Di Antara Aku dan Senja

15.40

Terlalu siang untuk menyaksikan senja. Aku mencoba memanjat seperti dahulu hingga badanku sejajar dengan atap rumah. Saat itu hanya ada tumpukan kayu, kawat, seng, dan apalah itu di antara diriku dan langit barat.

Sekarang, meskipun aku duduk di tempat yang sama, tidak ada yang bisa kunikmati. Hanya terdengar tawa miris. Dariku. Untukku.

Di tempat ini, biasanya aku membiarkan beban dan masalah terbang dibawa angin sore. Aku bertahan walau menggigil. Tak ada penghalang, hanya atap bernama langit keemasan. Liuk daun di selatan, atap rumah sejauh mata memandang, bulan bintang silver milik masjid di belakang rumah, teriakan anak-anak yang bermain, kadang layang-layang menyapaku dengan luwesnya. Sederhana, tak semenawan pantai, namun aku suka. Sederhana. Simbol dari kebebasan dan kebesaran Tuhan.

Aku rindu menghilang dari bumi dan bersila di atap. Saat itu, aku memang sering dikira hilang, karena asyik melamun di atas. :D
Hanya adzan Maghrib yang memaksaku turun. Setengah jam atau lima belas menit cukup membuatku puas. Ah, tidak... lebih tepatnya lega.

Oh iya, ada sedikit siluet gunung dari kejauhan. Tapi sampai detik ini, aku masih belum tau pasti apa namanya. Aku hanya berkenalan dengan keelokannya, jika awan cukup baik, menyingkir sejenak saat mentari ingin melenyapkan dirinya.
Awan.
Mentari.
Langit.
Dedaunan.
Mereka sangat baik, membuatku tersenyum, mendengar keluhanku, mengamini doaku, menemaniku menulis.

Tak ada meja atau alas menulis. Hanya kuketik di telepon genggam. Tidak jarang, langsung kujadikan catatan di salah satu jejaring sosial, dimana aku menambah derajat senyum dengan membaca komentar para sahabat.

Mereka saksi kisah-kisahku. Yang tersabar.

Senja. Beribu kenangan.
Kini hanya ada tembok di antara aku dan senja. Setahun sudah tak menjumpainya.

Senja sore ini, apa kabarmu? Masih tetap indah?
Masih ingat dengan gadis ini, yang menggigil dan tak takut menghitam demi menyaksikanmu? Hahaha.



15.43

Aku menyerah. Kembali ke bumi. Setidaknya kenangan itu akan abadi ketika kutuangkan dalam tulisan.
Mereka tak menghilang, akupun begitu. Tak akan pernah hilang. :)

Kamis, 26 September 2013

Sudah Zamannya

Sudah zamannya...
manusia mengagung-agungkan salah satu atribut kebaikan sekaligus melakukan yang tercela lainnya dengan senang hati.
...membuat segalanya susah karena dirinya sendiri, padahal ada solusi mudah di depan mata.
...menoleransi yang salah dan mencibir yang benar.
...berakting sok apalah itu, padahal main trik dan intrik ala sinetron kejar tayang.
...ditanya, malah jawabannya penuh pertanyaan.
...berbicara, tapi isinya naskah drama.
...sok gagal paham, agar orang memahaminya begitu.
...yang tegas dan jujur dianggap jahat, yang menawan aktingnya itu yang "baik".

Yap, baru saja kulihat wajah marah-marah yang sama, seperti aku, beberapa tahun lalu.

Rasanya...
ingin menunjuk-nunjuk wajah orang tanpa memperdulikan kadar keeleganan,
tapi saat itu cuma bisa diam.

Karena pemimpinnya diam.
Yang lain diam.
Dan sisanya mendukung hal-hal di atas.
Dan pelakunya main air mata.

Sudah zamannya ya? :)

Jumat, 02 Agustus 2013

Bahagia Itu (Selalu) Sederhana

"Hidup itu kayak bianglala kan?
Kalo pas di bawah, fokus liat langit yang unyu. Dan segera bangkit dari kubur.
Kalo pas di atas, jangan lupa bersyukur."


Orang menunjukkan kekecewaannya dengan caranya sendiri. Mungkin ada beberapa hal yang terjadi di dalam hidup yang bikin kamu mau teriak-teriak geje, nangis sejadi-jadinya, atau mau ngomelin orang yang tak berdosa yang kebetulan lewat di depanmu. Aku pernah. Seringnya sih pas sesaat setelah terima ujian hidup. Atau sekalian setelah masalah kelar, gara-gara mati-matian nahan tangis.
Karena "waktu ngga bakal menyembuhkan luka, kalo kamu ngga berusaha jadi obat merah buat lukamu sendiri", jadi aku bikin parodi untuk kesialanku sendiri, berusaha bercanda, ketawa, nyari kesibukan lebih, dan jangan lupa ambil sisi positifnya. Kadang, untuk menghindari masalah lebih rumit, aku "terpaksa" diam, bahkan menghindar.

Aku ngga berani bilang panjang kali lebar kali tinggi, kalo blom terbukti yaa.. Itu aseli tips dari anak manis. Percuma kalo aku cerita buanyaaak, kalo itu semua bo'ong atau baru berbentuk wacana. Atau ngasi tips bagus, tapi aku ngga njalanin. Dan skali lagi, seperti postingan yang lalu-lalu, masalah itu ngga terbatas soal hati atau interpersonal, masih banyak hal lainnya yang bisa dikategorikan jadi masalah. Misalnya, yang berhubungan dengan nyawa. :)


Oke, itu bagian penjelasan "bangkit dari kubur".

Dan sebenernya saat kita di bawah, kita masih berhak dan wajib untuk tersenyum.
Aku tipikal orang yang gampang ter-jleb, saat ada masalah dan aku mewek, trus Tuhan kasih liat penampakan mahluk yang lebih ngga beruntung dari aku.
Aku kasi yang contoh versi lucu-lucuan ya?

"Buat kamu yang stress, coba bayangin kalo kamu jadi kapten kapal Titanic setelah nabrak deh.. Beban idup dia sama kamu, banyakan mana?"

:D

atau ini..


Aku pernah muter seharian di siang yang sangat "sejuk" (ironi), naik motor, dan misi rahasia ngga ada yang berhasil. Ngomel? Tentu. Sepanjang coki-coki malahan. Sampai suatu ketika, aku harus nyalip bapak penjual roti, yang kudu naik sepeda, butuh tenaga lebih buat mengayuh pedal, bertahan di teriknya matahari, dan si bapak harus memastikan untung hari itu cukup untuk bikin asap dapur tetap mengepul. Tentunya si bapak harus tetap tersenyum menghadapi pelanggan yang paling menyebalkan sekalipun.

Cuma beberapa detik liat penampakan si bapak, imajinasiku udah bikin aku tertohok dengan elegan. Langsung stop ngomelnya. :P

Berarti, intinya kita harus selalu bersyukur, kan? Syukur awal dari kebahagiaan, walau apapun yang terjadi.



Bahagia itu selalu sederhana.

:)

Prakteknya yang susah.

*plak* :D

Iya. Beneran susah kalo ngga pernah dicoba dan dibiasain.

Karena suatu alasan (percayalah ceritanya bersekuel ala Harry Potter dan sayangnya ngga untuk diceritakan di sini. Maap. :) ), aku harus ada di rumah selama berbulan-bulan demi orang-orang tersayang. Hampir semua nanya dan ngga percaya, ngiranya aku kerja atau kuliah lagi diem-diem dan parahnya ada yang ngarang cerita tanpa nanya dulu ke aku. Aku sebenernya semacam stres, cuma ngga diumbar dan berusaha nyari solusi. Dulu, aku percaya AKU BAKAL BAHAGIA KALO AKU KETEMU INI, KALO AKU GITU, KALO AKU KE SANA, KALO AKU BLA BLA BLA...
Bersyarat banget ngga sih? Kayak iklan provider yang ada syarat-dan-ketentuan-berlakunya. :D
Akhirnya..
Aku bikin segala sesuatunya lucu.

Aneh? :)


Tau klub tertawa yang sengaja memancing diri sendiri biar ketawa tanpa alasan? (ada di kota-kota besar kayaknya).

Yap, semacam itu.
Udah dasarnya humoris, tinggal ngasi umpan aja kan biar selalu senyum. Kalo bisa sih, ketawa. Sengakak-ngakaknya. Lumayan kan, ngga cuma aku aja yang terhibur, kalo bisa orang lain juga ikut kepancing ketawanya. Hehe.
Jangan menggantungkan kebahagiaan terhadap sesuatu atau seseorang. Untuk motivasi nambah kebahagiaan sih boleh, tapi bukan alasan utama.

AKU BAHAGIA.

(tanpa tanda bintang :D )

Kalo pas di bawah aja udah biasa bersyukur, kalo udah nyampe atas, harus lebih bersyukur lagi kan? :)


Jadiii, manaaa ucapan syukurnyaaa??? *\(^o^)/*

Senin, 29 Juli 2013

Bukan Cahaya Sisa

Matahari.
Dia tetap bersinar walau dimaki.
Kata manusia, kadang dia terlalu menyengat.
Padahal dia selalu jadi dirinya sendiri.
Dia cuma satu di antara sistem.
Lucunya, yang memaki, kadang masih memanfaatkan sinarnya.

Kamu hebat, matahari.
Bukan cahaya sisa.
Asli dan memberi.
Keterlaluanlah yang masih mempertanyakanmu.

Jangan fokus pada segelintir atau satu.
Ketika dunia membuatmu menangis,
semesta pasti akan mengembalikan senyummu.
Bersinarlah!
Sampai Tuhan memadamkanmu.




...menyambut mentari pagi hari ini...
Bersinarlah, walau dunia tak bersahabat!

*\(^o^)/*

Minggu, 28 Juli 2013

Diam

Hey, blogwalker! Reader! atau apapunlah kamu.. huahahaha... Halo lagi!

Anak manis keingat suatu komentar teman dan terciptalah postingan ini.

Jadi ceritanya,
Pas itu aku sibuk di dunia nyata, jadi ngga sempat ngeksis di dunia maya. Namanya juga sibuk, jadi ya diam tanpa kata, ngga sempat dikit-dikit apdet "Ih laper, makan ngga yah? Satu komentar untuk satu sendok!" atau "Astaga perut sakit, enaknya ke WC apa ngga yaa? Pilih toilet yang kiri, kanan, atau tengah?" atau malah "Mau pingsan nih tuips, enaknya bikin TKP dimana?"... wakakakak

Nah, suatu hari, anak manis punya waktu luang otak atik jilbab. Yang paham sama akuh (nada genit :D), pasti tau dong langkah selanjutnya ngapain?
Pasang posenya dan tekan tombol kameranya.
Cekrek!
Klak klik klak klik.. Aplod pesbuk!

Tau ngga komentar yang muncul pertama kali apaan?
Anak manis dikira mo nikah.
(hey, yang merasa pernah komentar gini, takpinjem buat inspirasi nulis yak! Damaiii... :D)

"HAH?"

Pas itu antara kaget, sebel, dan ngakak badai. Aku kan ngga ada niatan bikin kontroversi dan sebenernya ngga suka, kok ada aja omongan macem itu.
Ya sekalian aja aku jahilin pake ngomong, "Rahasia!"
Soalnya imajinasi anak manis yang selalu terdepan dalam prestasi udah mbayangin duluan, kalo bilang "Nggak", pasti teuteup dipaksa "Ayo ngaku...ayo ngaku... pasti iya tuh. Pasti iya! Tidak bisa tidak!".  Kalo bilang "Iya", bohong besar dong itu. :D

Masih banyak kok contohnya. Contoh dituduh macem-macem maksudnya. Dari yang ouwenak sampe souwepettt. Dari tulisan becandaan, gambar seru-seruan, atau perubahan penampilan. :D

Diam itu nglatih imajinasi orang. Dan nglatih kesabaran buat diri sendiri.
Berbuat sesuatu yang ngga merugikan orang lain & diri sendiri, ngga harus bikin proposal yang isinya latar belakang kan? xD


Trus, lanjut yaa...

Anak manis emang punya beberapa bakat. Tapi dipendam sendiri. Soalnya amatir dan masih berlatih buat ngembangin bakat. Gabungan antara ngga pede di awal, sama ilmu padi lah ya. Ortu ngga tau kalo aku punya bakat nulis. Teman sekos banyak yang ngga tau kalo aku punya bakat ogel-ogel, oh sorry, ngedance (tradisional & modern). Kebetulan, aku ngga ikut ekstrakurikuler (EKSTRA YA! IYA, LAA...IYAA.. *mbleyer*) yang khusus di bidang-bidang itu. Eh, eniwey, humoris itu bakat ngga sih? Keluarga besar mayoritas ngga tau juga soalnya, kalo aku... lucu. *krik krik krik* xD

Ternyata, diam yang model ini rempong loh. Banyak yang bilang, "Masa sih?".
Atau malah jangan-jangan ada yang mikir, "Ogel-ogel itu apanya odong-odong?", "Ogel-ogel itu gorengan?", "Nulis? Dari balita kan udah bisa nulis?", atau "Ih, model kayak gitu? Bisa? Yakin aja? Yakin banget? Atau yakin setengah matang?". wakakakak

Untungnya, anak manis bukan tipikal orang yang langsung nunjuk-nunjuk jidat orang sambil ngomong, "KAMU NGGA TAU SIAPA SAYA, HAH? NGGA TAU??? OKE, FINE. SAMA! Saya siapa emangnya? Ngaku!" *lalu nangis di perempatan*
Bwahahahaha

(Terlalu) diam itu kadang bikin inner beauty-mu ngga nampak.
Iyayaa, gimana orang mau paham, kalo diemmm aja. Hihihi *sentil diri sendiri*



Ada lagi nih, yang miris...

Perkara cinta laura, eh, monyet. Diam itu ngga bikin masalah kelar loh. Berfermentasi dengan indahnya sih iya. Bukan jadi enak, tapi beracyun cyiind.. Bhahak.
Kalo kamu suka sama orang, tunjukkan! Anak manis pernah dari SMP sampe SMA suka sama cowok. Nah, harusnya masalah yang bisa dikelarin dalam hitungan minggu (sama ngilangin galaonya lah yaa), eh dipendam aja. Rugi waktu sama tenaga loh. Soalnya jatuh cinta itu awalnya aja yang indah, kalo ngga ada komunikasi, ituu... sama aja kayak kamu bercocok tanam, mau bunganya aja, tapi ngga dirawat, ngga disiram, ngga dipukpuk. PUPUK LAA, PUPUK! wakakaka
Dan ternyata gagal panen. *angin dingin berhembus* *sesenggukan di bahu Afgan* bwahahaha...
Seperti biasa, maafkan orangnya, ambil pelajarannya. :)

Diam untuk hal-hal yang bisa diselesaikan model kilat ituu beneran buang-buang waktu.




Trus ini, yang paling penting...

Anak manis pernah bilang kan, cuma dirimu sendiri yang tau apa maumu sebenernya.
Ngertiin diri sendiri itu salah satunya dengan diam, dipikir dulu pake otak sendiri, dirasain dulu pake hetong. Andalin diri sendiri dulu. Kalo udah mentok, baru minta pendapat orang yang dipercaya dan... yang kebetulan ngga sibuk atau galao urusan sendiri :P. Soalnya, kadang banyak suara itu bikin bingung. Belom lagi nyebarnya, keceplosannya, dijadiin leluconnya (pas blom mup on), atau apalah itu yang sifatnya ngga hot.

Diam itu kadang bikin masalah ngga nyebar dan cepet kelar.
Be wise! Be brave! Harus tau lah ya, kapan harus diam, kapan harus ngomong secara ksatria. \m/

Anak manis sih, kalo diam biasanya ada alasannya. Demi kebaikan bersama. Seperti yang dikutip di @ihatequotes :
"Trust someone who can see there 3 things in u: The sorrow behind your smile. The love behind your anger. And the reason behind your silence."


Jadiii, hari ini kamu memutuskan untuk nyablak atau krik-krik? Good luck yak! :D

Kamis, 25 Juli 2013

Me vs Sandal Kesehatan

Kalo ada yang nebak, ini versi ndagel dari Me vs High Heels...., wah kisanak, kamu cerdas sekali! (*O*)b Wakakaka

Tau kan, cewe itu kadang sering menjalani hal-hal yang menyakitkan untuk dirinya sendiri, bertahan mati-matian, dan bagian konyolnya kadang itu dilakoni demi orang lain.
Iya, termasuk urusan alas kaki.
Ngga biasa pake high heels, bahkan ngga "cocok", tetap aja maksa. Sampe lecet, sampe jatuh, nahan meringis, sok senyam senyum padahal kakinya udah bengkak kayak kena penyakit kaki gajah. Bhahak...
Padahal dia lebih bahagia kalo pake sandal jepit, misalnya. :D
Demi kelihatan jajaran genjang, halah, jenjang di mata orang lain?
Emangnya kalo kakimu lecet, orang-orang itu pasti bakal bantuin kamu? Ngobatin? Mijetin? Hihihi, I.D.T.S!


Kejadian yang versi ndagel, terjadi sama anak manis pas ikut karnaval SMA, dalam rangka ultah kota tercinta.
Tarinya kreasi baru, setengah tradisional tapi ngga woles-woles amat. :P
Kami, para gadis terpilih (kalo aku sih diwajibkan ikut, anak intra tari sih, ngga ada alesan buat menghindar :P), berperan jadi prajurit Raden Ayu Retno Dumilah. Prajurit? AHA! Tau kan kostumnya mesti gimana? Berbau pendekar, termasuk alas kaki yang kami pakai. Bajunya udah unyu-unyu lah yaa... Warnanya shocking pink sama hitam. Berasa kayak para nyisanak di tipitipi. Begitu liat alas kakinya, kamvretos sekali! Aku protes gelllaaak. Masa kita jalan sekitar 3-4 km, disuruh pake sandal kesehatan??? Kan tindakan menohok telapak kaki kami itu namanya. Mana tali ala sandal pendekarnya itu pake tali koor warna hitam disilang-silangin dari bawah ke atas.
Alesan dari bagian pengadaan sih, ketemunya sandal plastik berwarna gelap,yang cucok menurut beliau ya si sandal kesehatan itu.
"Kan biar kaki kalian ngga capek kalo jalan jauh."

"Ebuseeet..."


Hari H.
Semuanya berjalan lancar. Kami nglewatin panggung walikota. Panasnya ngga kerasa. Malah kruwik kruwik di telapak kaki yang menunjukkan eksistensinya. Tali sandalku yang "anggun dan elegan" itu mulai mlorot, mrotholi, ndlewer-ndlewer ngga karuan.
"Mampus!"

Makin ngesot langkah kaki ini.
"Ya Tuhan, gimana ini? Ngga bakal bisa nunduk secepat kilat, apalagi keluar barisan."

Kringetan. Panik.
"Rasanya udah nyut-nyut jugak.."

Galao.
"Daripada aku ngacau gerakan tarian, baiklah..."

Sepasang benda terkutuk itu aku lepas! Lemparin ke belakang dengan gerakan sedikit mengayun. Ulalala, leganyaaa... Kakiku bernafas kembali. Aku bertelanjang kaki menyambut sejuknya aspal. Eh, rasanya enakan loh. Aku senyam senyum sendiri selama perjalanan (kecuali kalo ada "benda hangat" merintang di jalan. Wakakakak). Yang laen sih masih sibuk meringis.
Akhirnya satu demi satu sandal berguguran.
Abis nyampe finish, mereka ngaku ternyata lebih enakan lepas sandal, daripada harus menderita batin. Biarkan orang berkata apa... Dimarahin guru juga ayo... Kan emang penari ngga salah & udah nyoba nrimo, seprofesional mungkin bertahan sepanjang jalan kenangan.. Halah!

*\(^o^)/*

Hahahaha...

Apa ya pesan moral (uwopo iki :D) di balik peristiwa itu?

Come on, girls! (Boys jugak bolelebo deh) Wake up! Jangan jadi drama queen (king)!
Jadilah yang terbaik menurut dirimu sendiri. Yang bikin dirimu nyaman. Kalo sesuatu itu nyaman, pertahankan. Kalo ngga, ya tinggalkan aja. Orang lain bakal selalu berkomentar untuk apapun yang kamu lakukan. Karena mereka bukanlah kamu. :D


Sudahkah kamu menyayangi dirimu hari ini? :)

Rabu, 24 Juli 2013

Saatnya Proporsional, eh, Profesionalitas Mahluk Unyu Diuji

Saat sesuatu yang ngga unyu terjadi di dalam hidupmu, dan itu tidak membuatmu masuk kuburan (liangnya ya, bukan dalam rangka ziarah :D), berarti kamu sedang diuji sama Tuhan. Kali aja Dia lagi nyari wonderwoman atau superjunior, eh, superman generasi selanjutnya. Wakakakak...

Jadi, saat anak manis ini lagi asik emo-emoan di pojokan kulkas, ada telpong dari adeknya Papa alias Omnya anak manis.

"Wah, ada yang gaswatkah?"

Bla..bla..bla... *adegan ngosbrol*
(pertanyaan yak, kenapa mesti ada "S" di tengah-tengah sih? Puasa? Rindu kesejukan di siang bolong? wakakaka)

..lanjruut..

Ternyata Om-nya anak manis sengaja telpong ke no-nya anak manis, bukan ke hempong ortu.., soalnyaaa..., hmm, ngaku ngga yaa...  ngaku deh..., soalnya butuh dengerin yang ngga bikin ngantuk pas nyetir.

WHOT???

Kemana ajaa itu siaran radio se-Soerabadja? Masa iya, berbarengan on air-in Nina Bobo? Trus.., trus.., suara akuh.., keunyuan akuh.., berjaya di udara dan sebegitu cetarnyah sampe ke sana gituh? uwuwuwuw
(Ini kok jadi ngalay cobak. Loh, emang pernah normal yak? wakakakak)

Subhanallah yaa.., anak manis beneran terharu. Kayak udah lolos ajang pencarian bakat.

*sujud syukur*

*ngucapin selamat tinggal sama pojokan kulkas*

o(^___^)o

Seenggaknya, anak manis sadar, daripada galao urusan yang udah lewat, tenaga ini masih dibutuhin sama banyak orang di luar sana. Orang-orang yang berada di bawah garis keunyuan. Sedekah nyablak dan corat-coret lah yaa... :P

Bahagia itu selalu sederhana.
Lihat orang lain tersenyum gara-gara ulah kita..., ituu... istimendoool!

Bhahak..

Selasa, 23 Juli 2013

Semua Akan Minum Pada Waktunya

Postingan pertama di bulan Ramadhan… dan tetap berisi keembohan masa muda yang indah.
Ada satu percakapan menggelitik di pagi hari yang simple tapi kok… lucu.
X             : “Aduh, haus. Masih pagi padahal…”
Y             : “Ya minum!”
X             : “Ya ngga mungkin dong, kan puasa..”


Simple kan? Solusi dari masalah itu sebenernya gampang, jawaban itu pasti nempel sama soalnya, tapi ada kalanya terbentur sama hal-hal tertentu.

ANDA MEMASUKI ZONA IMAJINASI. SIAPKAN TEMBOK MASING-MASING. BUAT PEGANGAN. DICAKAR JUGA BOLEH.
Bhahak~

Saran aja buat si X dari anak manis ya, “Tenang, kamu akan minum pada waktunya, 12 jam lagi udah Maghrib kok. Keep calm, ambil keputusan, dan terima resikonya.”
X                      : “Ya iyalah. Masa mau minum nunggu Lebaran, sakid jiwak kamu yaa… Aaaaa…”
Anak manis        : “Loh, aku tuh ngertiin kamu. Tau kok kalo haus. Siapa suruh abis Subuh mouwmet mouwnyer ngga karuan. Sudah, diem dulu sanaaa… Tidur kek, mandi nek, nge-blog yah, nyapu bu, nyuci nak, apa gitu… Rempong bener. Dih!”
X                      : “…………”


Hayo, siapa yang bisa nebak, X itu siapa?

Ya, anak manis sendiri lah. Ckakakaka…


Cuma dirimu sendiri yang tau apa maunya dirimu.
Tau jalan pikiran orang lain? Itu bisa jadi (bisa jadiii…bisa jadiii…iyaaa! Tidaaak! HEH! xD ) kutukan atau kelebihan. Tergantung bagaimana kamu menggunakannya untuk kebaikan bersama. :)


“Woy, katanya haus? Ngoceh mulu!”

*diem sampe berbuka*

*tapi kerongkongan menangis*

*ada airnya, batal dong itu*


*PLAK!*


Semoga bisa menghibur ya... Untuk diri sendiri pada khususnya dan penghuni milky way pada umumnya. :D

Minggu, 07 Juli 2013

Kupu-kupu itu Aku

..judul yang sama dengan catatanku.. Catatan yang bahkan aku lupa kalo aku pernah bikin. Catatan yang teronggok dengan elegan di pojokan folder, menunggu dengan setia untuk dibaca lagi. Padahal isinya membakar semangat loh. :D

29 Agustus 2011.
Itu tanggal buatnya.
Mungkin catatan ini aku buat di Malang dan kejadian sebenarnya di Madiun.
Dan mungkin juga aku abis ngomel unyu atas sesuatu (terduga sih pas krisis semangat ngejar target skripsi atau deg-degan mau ujian skripsi. Bhihik!) dan kebetulan papa abis baca atau nonton yang bikin beliau terinspirasi untuk menyemangati anak bungsunya.

Ini isi catatanku:

Aku anak yang penuh ketidaksempurnaan. Aku sering menangis, walau terlihat baik-baik saja.

Suatu hari Papa berkata:

“Ada professor yang sedang mengamati kepompong. Ada dua kepompong dan pada dua-duanya terlihat kupu-kupu yang kesulitan keluar dari kepompong. Profesor itu membantu kupu-kupu pada kepompong pertama untuk keluar dan membiarkan yang satunya berjuang sendiri.
Kupu-kupu pertama yg sudah keluar sedang belajar terbang. Sedangkan yang lainnya tampak menderita karena kesulitan keluar. Butuh waktu yang lama untuknya agar lepas dari jeratan kepompong.
Apa yang terjadi?
Kupu-kupu pertama yang sudah lama belajar terbang tetap tidak bisa terbang dengan sempurna. Kepakan sayapnya jelek.
Kupu-kupu kedua yang baru saja keluar, mengepakkan sayapnya dengan anggun dan dapat terbang dengan indah. Sempurna!”

Aku mendengarkan cerita Papa dengan asyik. Lalu tiba-tiba Papa menyambung, 

“Kamu itu kupu-kupu kedua. Walau harus menderita dulu, papa tau kamu bisa menyelesaikan segala sesuatu dengan baik. Ada prosesnya…”

Aku cuma bisa tersenyum bangga. Ya, kupu-kupu itu aku!


Aku bacanya sambil mlongo. Dasarnya pelupa yaa.. jadi terasa kayak baru dikasi motivasi. Hehehe.. Terharu dan makjleb di saat yang bersamaan. :D


Teruntuk diriku sendiri dan untuk siapa saja yang sedang berjuang, baca ini berulang kali.
Hadapi tantangan dan jangan pernah menyerah! ^^/

Sabtu, 06 Juli 2013

Pikiran Lagi Lompat Jauh

Hai, selamat datang Juli!
..dan selamat membaca tulisan anak manis buat kamu..kamu..dan kamu yang udah nglirik dengan indahnya ke sini.

Kenapa anak manis lama ngga nulis? Ohohoho, maafkan hamba yang akhir-akhir ini rempong jaya yaa. Agak ngga profesional sebagai seorang blogger sih, tapi apa boleh buat, otak isinya agenda..agenda..dan agenda.., imajinasinya kabur sebentar. Heuheu..

Nah, sekalinya balik, si imajinasi ini absurd sekaliii.
Mungkin gara-gara abis liat nikahan sahabat kali yak... plus ndengerin celotehan dua cowok. :D
Whoa, nikahan??? Berarti tema postingan kali inii... *hening seperempat detik*
M E N I K A H.

Kebetulan tadi siang ada urusan, nggasing bareng keluarga. Nglewatin toko kain, jasa pengiriman barang, dan gedung di sebuah kampus. Tiga tempat itu saksi bisu kerempongan setaun lalu, pas aku ngurus nikahan kakak. Ada tuh ceritanya di postingan lalu. Nikah lagi deh temanya di otak. Saat itu, aku membayangkan kalo kerempongan pas nyiapin pesta ngga ada apa-apanya kalo dibandingkan sama kehidupan setelahnya. Kan tanggung jawab suami dan istri diuji segera setelah ijab. Suami dan istri, ya! Bukan suaminya aja. Istri juga punya tanggung jawab. Dan membayangkan itu, bikin aku takut. Takut ngga bisa menjalankan misi dengan baik. *ngek ngok*
(Author ini punya imajinasi yang suka lompat jauh. Saking tanggung jawabnya, kadang ketakutan sendiri. Sampe ada yang pernah ngatain, pikirannya kayak udah jadi mamah-mamah. Huft banget, kan? >_< ).

Sebentar lagi kan masuk Ramadhan. Abis itu Lebaran, yang Insyaallah terjadwal pulkam. Tau dong, apa yang ditanyain keluarga besar. Pasangan. Aku prediksi pernyataan dan pertanyaan paling "kejam" adalah, "Papa dan mamamu udah tua. Cepet cari pacar, trus nikah. Ngga kasian ta kamu? Bla..bla..bla..."
Siap-siap ya para tembok, kamu bakal takpegang kalo aku mouwmet.

Aku sih pengennya njawab, "Nikah itu gampang. Kehidupan setelahnya itu gimanaaa?".
Pernikahan, menurut versiku, adalah membentuk tim yang kompak. Punya tanggung jawab sendiri-sendiri, tapi saling mendukung. Ngga cuma masalah finansial ya, tapi sikap.
Yup, sikap!

Hidup kan kayak bianglala, ada masa-masa di "atas" dan di "bawah". Saat di atas, biasanya kesetiaan yang diuji. Saat di bawah, kebanyakan kesabaran dan tanggung jawabnya yang diuji. Dan bakal banyak tantangan lainnya.

Jadi, dua poin pentingnya adalah pertama, menemukan pasangan hidup alias rekan tim hidupmu yang cocok dimana kalian saling cinta itu penting.
Trus kedua, kalo udah ketemu, ya harus siap lahir batin. Kalo ngurus diri sendiri aja masih ada aja ngga beresnya, kok mau ngurus tim? (ini nyinggung diri sendiri. Aaaa... >_<). Siap dan berani itu ngga bisa dipaksa, harus datang dari diri sendiri. :)

Prosesnya kan panjang tuh. Ngga cuma, "Nikah yuk?" "Ayo!". Sekali seumur hidup loh itu. Penting. Pake banget. Yang cepet-cepet itu ngirim surat kilat khusus. Nikah sama ngirim surat itu beda. Pake jauh. (Kalo ngomong gini ke keluarga yang lebih tua, kira-kira apa yang terjadi ya? :P)

Menikah itu ibadah. Pengabdian penuh totalitas.
Menikah itu pembuktian tanggung jawab. Ngga cuma duduk di pelaminan, dirame-ramein, salaman sama orang, foto-foto.
Menikah itu dilakukan bukan karena merasa sudah semakin tua, umur bukan patokan kedewasaan seseorang. Umur cuma salah satu faktor pendorong harusnya, bukan yang utama. Harus sadar-sesadarsadarnya kalo mengucapkan janji suci itu bukan perkara remeh temeh.
Menikah itu bukan perlombaan, panas-memanasi, tapi urusan dua hati. Dan restu orang tua tentunya.
(Tuh kan, mikirnya juaauuuh... Hoks...)


Sebenarnya aku itu cewek woles kalo masalah nikah. Ngga peduli sudah berapa single yang tersisa di sekitar, atau "ditinggal" berapa orang sahabat buat nikah, aku ngga "panas" buat ikutan. Kalo emang belum saatnya, ya nyantay aja. Betul, tidak? :D

Sabtu, 15 Juni 2013

Relativitas Waktu Menurut Perasaan

Orang bilang malam minggu itu malam yang panjang.
Yang setuju, berarti malam minggunya ngebosenin dong? Monoton, ngga elekton. Hahaha.

Waktu itu konstan.
Akan terasa cepat, jika kamu menyukai kegiatanmu kala itu. Dan, sebaliknya. Jika kamu bosan atau malah membenci kegiatanmu saat itu, semua akan terasa lama. Sumbernya dari perasaan sebenernya. Mood.
Hmm, kalo gitu.. meskipun kamu suka kegiatannya, tapi kalo, misal, sebel sama orang yang kebetulan beraktivitas sama kamu, kamu bakal berharap kegiatan itu cepet kelar. Dan biasanya, saat kamu berharap semuanya cepat selesai karena jengkel, waktu bakal semakin melambat. Beda saat kamu dapat semangat 45 buat ngerjain sesuatu.

Ketika semuanya berjalan cepat, karena kamu terlalu bahagia, kadang juga bikin muncul keluhan. Biasanya gini nih, "Loh, kok udahan?". Versi Teletubbies sih lompat-lompat sambil bilang "Lagi! Lagi! Lagi!". *ditimpuk puding tubby* :D
Nyadar ngga sih, waktu akan mempercepat dirinya saat kamu menyukai sesuatu, agar kamu lebih menghargai lagi kegiatan atau orang yang bersamamu saat itu. Karena kesempatan seperti itu spesial, maka perlakukanlah spesial pula. Jangan lupa bersyukur. :)

Selasa, 11 Juni 2013

Keren Dari Hati part II

Beberapa hari yang lalu, untuk yang kesekian kali mama komentar soal penampilan gue.
Kebetulan kemarin itu pake inner abu-abu, jilbab dan kaos lengan pendek merah, celana dan tas selempang coklat, sandal batik merah, gelang kelabang warna warni beraksen merah. Bagian bawah inner dikeluarin, soalnya kaosnya beneran pendek.
Imajinasi lo kacau pas baca deskripsi gue? Sama! xD

Maksudnya sama kayak reaksi mama yang dengan pandangan apa-itu-yang-kamu-pake-nak pas gue pamit, trus komentar, "Jangan pake yang aneh-aneh, ntar diliatin orang di plaza!"

Jawaban gue, "Hah? Biasa aja tuh. Biarin aja diliatin. Anaknya mama yang ini biasa jadi trendsetter. Paling ntar yang ngliatin, malah pengen..." Trus kedip-kedip maut sama nyengir. Mama kayak biasa, geleng-geleng, mungkin juga sih menyebut nama Tuhan Maha Pengasih dan Penyayang di dalam hati. Bhahak! :D



FLASHBACK

..beberapa tahun yang lalu..

Gue ke sekolah pake kaos S.I.D. (Superman Is Dead) buat ekstrakurikuler. Biru langit dengan gambar logo S merah-kuning berefek luntur, sangat menyolok mata kala itu. Ini sebenernya oleh-oleh kakak dari Surabaya sih. Di sana sih biasa aja, tapi di kota sekecil ini, hmmm... kayaknya was wes wos banget. Apalagi dipake ke sekolah. Kata kakak sih buat ngelatih percaya diri. Oke...
Baru keluar parkiran, udah ada aja yang ngebully. Hah, mukaku berasa runtuh berceceran. Abis itu kapok. Hmm, ngga oke.. (-_-)



Tau apa bedanya dua cerita itu?
Yang ada di pertama tapi nihil di yang kedua??
Percaya diri! :D

Nggak Aman

Hualoo! Anak manis kembaliiii…. :D

Kali ini temanya soal “ngga aman”. Bukan perkara keamanan lingkungan atau apa ya, tapi perasaan. Yup, perasaan tidak aman. Kebetulan baca artikel soal insecure. Trus, anak manis dapet kritikan juga. Two thumbs up deh buat yang mau ngritik. Semacam kuesioner tanpa harus ditanya soalnya. Gretongan lagi. Wakakaka.

Perasaan tidak aman. Hmm, ada sebab ada akibat. Berarti boleh jadi si perasaan macam itu muncul karena pengalaman ngga enak di masa lalu. Misal, menurut artikel yang author baca, pernah dikhianati pasangan yang lalu, jadinya curiga melulu sama yang sekarang, jadinya overprotective.

Emang yaa, dapet sesuatu yang cetar ollonya di hidup itu ngga enak banget dan membekas. Secara sadar atau ngga, sedikit atau banyak, pengalaman itu pasti membawa pengaruh ke depannya. Trauma.

Contoh:
Punya pengalaman pernah digantungin statusnya bertahun-tahun, istilah kerennya sekarang PHP lah yaa.. Daripada nanti sakit lagi, ketemu yang begitu lagi, sistem seleksi ditingkatkan setara seleksi pegawai perusahaan multinasional. Cuek ditambah sampai setinggi matahari di langit yang biru di hal-hal tertentu, padahal aslinya sensitif. ^^

Punya pengalaman pernah dibully bagai cerita Bawang Merah Bawang Putih, sampai berujung sakit dan harga diri anjlok. Jadinya, memilih membalas segala sesuatu yang berbau penghinaan dengan candaan kasar berkali-kali lipat, biar ngga ada yang berani nyakitin lagi. Memilih untuk sok jadi pelindung bagi orang lain, karena dia tau disakiti itu ngga enak, apalagi kalo ngga ada yang belain. Padahal dia sendiri ngga yakin sama kadar ketabahannya sendiri. :P Dan kadang kasarnya merembet kemana-mana secara ngga sadar. :(

Kadang insecure itu kelihatan remeh temeh buat yang liat. Padahal buat si penderita, itu refleks dan sebenernya ngga nyaman.


Gimana ya, nyembuhinnya?

Kalo menurut contoh trauma di atas sih…
Di no 1 ada positifnya. Apa itu? Lebih cerdas. Anak manis percaya, orang ngga sembarangan hanya pantas buat orang yang serupa. :D
Nah, di no 2 ini yang agak susah. Sampai harus melakukan sesuatu yang agak aneh. Kembali ke TKP pas sepi sambil ngomong, “Tuhan, saya maafkan mereka yang menyakiti saya. Saya relakan masa lalu saya yang menyakitkan itu. Hapuskan sakit hati dan dendam saya. Saya janji saya bakal lebih bahagia demi orang-orang yang saya sayangi dan menyayangi saya. Amin!” Tarik nafas dalam-dalam, terus senyum. :)
Lumayan loh, keangkat sebagian tuh trauma.., meskipun diliatin pake pandangan aneh sama orang yang lewat sih. Huehehehe. Buat ketemu sama para pelaku sih berani aja, tapi sayangnya males buang waktu. Mending gue ngumpul sama mahluk-mahluk unyu dan ramah lingkungan. ^^


Mari mengambil hikmah dari masa lalu yang ngga enak. Kalo nasi udah jadi bubur, mari kita tambahin ayam, biar jadi bubur ayam. Nyumnyuuum. :D
Mengutip dari Abraham Lincoln, “Yang penting bukan berapa kali aku gagal, tapi yang penting berapa kali aku bangkit dari kegagalan.” , jadi mari move on, meskipun itu pelan, yang penting pasti. Termasuk meminimalkan efek negatifnya sih. :P


Jadii, kalian merasa insecure di hal apa? Kenapa? Kadang sharing bisa memperingan masalah. Mungkin diri sendiri, mungkin juga bagi orang lain. Karena diam ngga menumbuhkan pemahaman. :)

Kamis, 06 Juni 2013

Pintu

Kalau pintu itu adalah kesempatan, kita yang membuat kuncinya.
Mencetaknya seperti apa yang kita mau.
Menjajalnya pada setiap pintu yang kita pilih.

Pintu-pintu itu...
Beberapa ditakdirkan macet untuk menguji kesabaran dan kegigihan.
Dan akan terbuka pada waktunya. :)
Beberapa yang lainnya memang ditakdirkan tidak bisa terbuka, tidak peduli seberapa keras kamu mencoba.
Setidaknya, kemudian kamu tau pintu macam apa yang tidak cocok dengan kuncimu. :)
Lucunya, kadang pintu-pintu yang tidak bisa kamu buka akan mengarahkan kamu ke pintu lainnya yang tidak disangka bakal bisa terbuka.
Pintu yang membuatmu terkagum-kagum karena berisi sesuatu yang kamu butuhkan di baliknya. Dibutuhkan belum tentu diinginkan ya.. ;)


Hahaha...
Serius amat yak postingan yang ini.. :D
Sebenernya ini penggambaran taun 2012-nya author. Banyak dihajar pelajaran hidup, makanya jadi anak manis yang sekarang.
Tahun 2013, ada kejutan apalagi yaa? Yang pasti seru dan unyu. Bismillah... ^o^/

Rabu, 05 Juni 2013

Hujan

Untuk kedua kalinya, gue bikin postingan dengan tema hujan... :)

Hujan..
Dia bakal disukai jika datang untuk pertama kalinya di kala kekeringan melanda.
Menghapus dahaga bumi.
Orang-orang bakal bersorak, bersyukur.
Tapi banyak juga yang membenci, ketika hujan datang "tidak tepat pada waktunya".
Gerutu yang muncul saat pulang dari sekolah atau kantor tertunda,
pedagang di pinggir jalan yang terpaksa berteduh dan menuduh rezeki dihalangi hujan,
ibu-ibu yang bersungut-sungut berlari meneduhkan cucian,
bapak-bapak yang mengaduh karena atap bocor atau banjir,
dan masih banyak yang lainnya.

Menurut gue,
sesuatu terjadi karena ada alasannya. Tuhan selalu punya rencana.
Termasuk hujan.
Sedikit repost dari tulisan gue sendiri..

Hujan.
Bakal terjadi kalau yang membutuhkan lebih banyak daripada yang belum membutuhkan.
Bakal ada kalau yang berdoa mengharapkannya lebih banyak daripada yang meremehkan atau membencinya saat itu.
Cuma kita aja yang ngga bisa ngehitung berapa hasil voting saat itu. Hanya Tuhan yang sanggup. :D
Dan bisa jadi mereka yang benci hujan saat itu sebenernya membutuhkan. Butuh buat menguji kesabaran, misalnya. :)

Itu yang sebenernya gue alami belakangan ini. Diuji kesabaran lewat hal-hal yang gue anggap remeh sebelumnya. Dan kebanyakan hal-hal simpel itu berduet sama mahluk-mahluk yang gue sayangin. :)
Ngga salah ya, banyak profpict dan apalah itu yang ada embel-embelnya "KEEP CALM and bla bla bla..." akhir-akhir ini. Ngingetin buat sabaarrr... Haha!

Ah, yasudahlah.. postingan ini sebenernya dibuat saat kesabaran diuji sama hujan. :P
Jadiii, sudahkah kamu apgred sabar-mu hari ini? :)

Sabtu, 01 Juni 2013

Ketika Deritamu Itu Deritaku

Alohaa~

Ide awal postingan ini dari mama...
GWS, mom.. :*

Beberapa hari yang lalu sampai hari ini mama sakit. Baru kali ini mama kena tiga penyakit yang ngga gawat sebenernya, tapi mereka seakan-akan nggabung kayak bikin girlband di badan mama. Gue yang tim sorak-soraknya. Bukan lalala yeyeye ya, tapi nyap-nyap.
Yang jadi follower di twitter gue, pasti pernah denger gue bakal kesurupan singa kalo ada tanggung jawab gede. Itu kenyataan. Kenyataan pahit buat yang gue nyap-nyap-in live in concert. Bhahak... I'm sooo sorry mom. I did it bcoz i loveee u sooo much! *senyum manis*

--sedikit sesi ngga penting--
Tau kenapa gue njulukin diri gue "wild angel"? Gue ngga tegaan dan kalo udah sayang, bakal sayang banget. Dengan kewarasan yang optimal, gue bisa ikut ngrasain derita sampe nyariin solusi buat mahluk-mahluk tersayang. Tapi di sisi lain, pas kumat, gue jahil dan nyiptain masalah, eh tantangan, tersendiri buat orang yang gue sayangin, baik disengaja maupun ngga. Ada yang ngrasa? *pasang tampang tak berdosa* :3
--balik ke topik utama--

Kesurupan singa...
Heboh...
Sampe sesenggukan karena nahan emosi...

Beda banget kalo gue sendiri yang sakit. Masih bisa ngetawain sesuatu, bahkan diri sendiri, biar cepet sembuh. Biar semangat. Eniwey, cerita pas gue sakit bisa dilirik di sini.
Mungkin bener kata orang, mending diri sendiri yang menderita daripada lihat orang yang kita sayangi sakit.
Kalo lihat orang tersayang sakit ituu rasanya ikutan sakit. Apalagi kalo yang sakit itu nglakuin yang ngga-ngga, misal disuruh istirahat malah rempong sendiri. Duh, rasanya antara pedih - pengen njitak - ngga tega - ngasi obat bius. Yang terakhir abaikan aja. xD

Trus, ini lagi. Firasat. Ngga tau kenapa, kalo ada sesuatu gawat sama orang tersayang, firasat gue ngga enak. Biasanya datengnya tiba-tiba, kalo perlu gue smsin orang-orang terdekat buat nanya kabar.
Contoh:
Pas gue jalan-jalan, tetiba ada semacam kupu-kupu gentayangan di perut gue. Merinding. Temen gue sampe ketakutan sendiri, ternyata kakak gue lagi keluar kota sendirian dan kena mogok. Itu terima kabarnya beberapa jam setelahnya.

atau gini,

Gue mimpi sahabat gue sampe nyesek pas bangun. Ternyata tanpa sepengetahuan gue, almarhumah nyimpen sendiri penderitaannya. :(


Hmmm.. pertanyaannya adalah, wajarkah yang gue rasain? Adakah yang ngrasain sama kayak gue? Itu namanya apaan sih? (ini pantesnya diposin pas malem jumat kliwon, Laa.. :D).
Padahal kalo guenya yang sakit, ngga segitunya. Perasaan ngga enak cuma datang dari sakitnya sendiri sama takut ngrepotin orang lain.
(-_-)/||ketika jahil lenyap tak berbekas||
hyahahaha


Jadiii, yasudahlah... kalo ada heran-herannya sama gue, yang tabah aja.. Keep calm and ojok ngowoh. :D

Minggu, 26 Mei 2013

Hidup Sehat Ala Anak Manis

Haloo!!!
Anak manis kembali...
*ogelogelcantik*

"Laa, uwopoo kuwi ogel-ogel? Ogal ogel ogal ogel... Gempa tauk!"

"Hee, sudah terjadi penyusutan yang signifikan yoo.. Ngga bakal gempa."

"Diet???" dan was wes wos kontroversipun terjadi.

Oke, fine!
Gue janji bakal jelasin semuanya.. Plis, dengerin guweh...
Bwahahahaha...


Jadii, sebenarnya setelah wisuda di di tahun 2011, anak manis kembali ke rumah dan "iseng" mengatur pola makan. Olahraganya sih masih setengah hetong sebelah mata gitu deh...

Trus, kakak merid di 2012. Berhubung keluarga author di kota ini cuma empat orang doang, kebayang betapa menantang dan serunya bikin rencana sampe merealisasikannya satu demi satu. Dan, singkat cerita... setelah rempong selesai, ambrukpun terbit.
Dua kali ngedrop, bed rest. Alhamdulillah gue aja, ortu ngga ikutan.

Lalu, terjadilah kebangkitan nasional. Gue ngga mau nge-drop kayak gitu lagi. Setelah yakin bener-bener sehat, dimulailah perang gerilya. Nyoba hidup teratur, sampe dimasukin ke resolusi 2013 segala. Hidup totalitas! Yeah! \m/

Gue ngga mau melakukan sesuatu dengan terpaksa. Sesuatu yang datang dari hetong, itu lebih rawr! Jadi, diputuskan untuk menyusun program hidup sehat dari kegemaran dan bakat terpendam.
Bolehlah dicoba sama yang ngintip postingan ini... :)

1. Ogel-ogel
Hobi gue nomer kesekian adalaaaaaah... *suara gembrengan dipukul* .... nge-dance!
Kejutaaan... #halah xD
Dancing... menari... ngga banyak orang yang tau, bahkan keluarga besar baru tau setelah gue kumat saking stressnya di resepsi kakak. (._.") <--- malu setelah semua itu terjadi.
Sebenernya bakat ini udah keliatan dari kecil, sayangnya terlupakan. Pas SMA gue masuk intrakurikuler seni tari. FYI, intra OR dan seni di SMA gue boleh milih sesuka hetong. \(^o^)/
Dan ternyata, gue bisa nari sih, tapi nilai pas-pasan kalo dites nari gambyong. :P
Nah, di titik itu gue sadar, genre gue itu ogel-ogel seru. Jadi, udah tau kan yang dimaksud ogel-ogel? :D
Tapi gue ngga mau ogel-ogel di sembarang tempat. Bahaya! Bukan gempanya yaa, tapiii... diliatin orang itu ngga nyaman. Kudu pinter-pinter jaga diri. Jadilah, hampir setiap hari gue nge-dance di rumah. Sendirian. :D

2. Bolang
Sejak kuliah di Malang, gue jadi suka menjelajah. Kebanyakan sih jalan kaki. Seru! Dan kayaknya ini terinspirasi dari pelancongan ala Lima Sekawan a.k.a The Famous Five.
Badan jadi lebih seger. Jadi, kepikiran pas pulang, kalo di Malang bisa, kenapa di rumah ngga? Jadilah, kalo ada kesempatan abis Subuh, jalan-jalaaaan... Niatnya jogging, tapi kebanyakan jalannya. :P

3. Dengerin Musik
Sebenernya gue ngga bakal protes kalo disuguhin lagu dari semua genre, asal pas sama suasananya. Pernah nih, pas belanja belanji sama kakak, tetiba muncul lagu dimana suaranya kayak orang mau boker (baca: sok emo). Seketika, urat ketawa gue ketarik dan ngakak tertahan namun tak terkendali. Kakak pun sibuk menenangkan gue. Abis, harusnya kan orang belanja dikasi semangat biar betah dan beli ini-itu, bukan suara mengejan. Bwahahaha. Lagu yang semacam itu hiburan buat gue. :))
Kalo disuruh milih sih sukanya yang bisa dibuat angguk-angguk-geleng-geleng. Karena hidup penuh tantangan, jadi harus ada penyemangat yang bisa dibawa kemana aja dan ada dimana aja: LAGU , khususnya yang seru. Jadi, koleksi kebanyakan yang ajeb-ajeb.

4. Mbanyolisasi
Gara-gara bergaul sama anak-anak yang mikir "out of the box" pas SMA, gue jadi ngerasa tertantang buat ngeksis di dunia mbanyol..., dan jahil. Merubah yang sederhana jadi bahan bercandaan. Main imajinasi dan kreativitas.
Iya, kayaknya aja tampang gue diem. Tapii, setelah akrab sama gue, rasakan sensasinya. Prinsip gue, bahagia itu liat orang yang disayangi ketawa, kalo perlu dijahili.
Oh, yes! Gue bangga dan bahagia karena bakat gue yang satu ini. :D



Nah, ada empat hobby masuk program, nemenin "mengatur pola makan".
Apa hubungannya coba?
Gini lho temen-temen, diet itu gabungan dari mengatur pola makan, olahraga, istirahat, dan kebahagiaan. Kalo ada yang mikir diet itu ngurangin makan sampe maag, olahraga sampe tepar..., itu salah besar!
Niatnya kan buat jadi lebih sehat, bukan menderita. :)
Gue sih mulai total menjalankan misi rahasia sekitar akhir tahun 2012..., sampe sekarang udah nyusut 9 kg. :D
Sukses itu dicicil tiap hari, tiap saat, ngga langsung ada hasil semudah membalik telapak tangan. Bisa dimulai dari menggabungkan hobby. Ngga cuma pengusaha yang bisa sukses karena berawal dari kegemaran..., kesehatan juga bisa kok.
Kalo gue sih, "memperbaiki penampilan" itu cuma bonus. Yang penting sehat dulu. Dan bahagiaaa... *\(^o^)/*
Oh iya, gue jamin nglakuin semua ini bukan karena orang lain, tapi apaaa??? datang dari hati! Uuu, yeah... :D

Jadiii, sudahkah kamu menyehatkan jiwa ragamu hari ini? :D

Rabu, 22 Mei 2013

Keren Dari Hati

Hayhay!
*nari hula-hula*

Anak manis kembali... Ngga tahan buat nulis. Karena rating tertinggi di otak adalah tema "percaya diri", jadilah postingan ini.

Manusia selalu ingin tampil sempurna. Apalagi cewe yang identik sama kerempongan make up, pakaian, sepatu, bla bla bla...dan bla bla bla. :D

Salah seorang sahabat & roommate gue dulu sering nanya, "Bagus ngga? Pantes ngga?" pas doi ganti kostum sebelum pergi. Itu nanyanya pake wajah H2C, ngga yakin.

Gue sih nanya balik, "Kamu nyaman ngga pakek itu?"

Kenapa nyaman?
Karena saat lo ngrasa nyaman sama sesuatu, rasa percaya bakal tumbuh kalo sesuatu itu emang pantes sama lo dan lo bangga sama sesuatu itu, akhirnya aura elegan lo bakal terpampang nyata. :D
Rasa percaya yang gue maksud itu rasa percaya diri.
Gue percaya segala sesuatu yang datang dari hati bakal kelihatan lebih "huwow!". Dan gue juga yakin, lo mau nglakuin apapun, orang-orang bakal komentar. Selalu ada komentar. :))
Jadi, cara terbaik jadi mahluk keren adalah jadi diri sendiri.

Mau pake gaun atau setelan jas sebagus apapun, kalo lo ngga pede ya percuma. Tapi ya bukan berarti lo pake pakaian compang-camping trus nampang yaa... Itu pembunuhan karakter namanya. :D
Jadilah yang terbaik yang lo bisa tanpa meninggalkan jati diri, dari sikap dan penampilan, gue yakin matahari bakal kalah hot dari lo. :)


Ketika Lo Ngga Pede
Saat lo ngga pede, rentan muncul penyakit rumput-tetangga-lebih-ijo. Padahal lo ngga tau mereka juga berpikir yang sama ke elo. :D

Contoh paling simple yak.
Semua orang yang bisa liat gue di dunia nyata menyatakan kalo gue bongsor. Oke, gue akuin setaun ini terjadi penyusutan.
Suatu hari, gue jogging pake C.L.B.K. (Celana Lawas Bersemi Kembali - soalnya yang laen kebesaran xD ) yang pas badan. Ketemu kenalan cewe di tengah jalan dan tersenyumlah gue. Eh, doi ngliatin gue pake tatapan kamehameha dan senyumnya kecut. Trus ketemu lagi kedua kalinya, doi ngliatin atas-bawah-atas-bawah dan colek-colek.
Karena gue agak lo-la kalo urusan diri sendiri, jadinya telat nyadar kalo kenalan gue itu ngliat gue lebih "ijo". Masyarakaaaat... Ngakak aja mah gue sambil tetap tersenyum manis. Padahal blom tentu lebih ringan gue daripada doi. xD

atau yang kayak gini...

Pas pake baju yang biasa dipake, trus ada orang yang nunjuk-nunjuk penuh totalitas, "HAH, LONGGAR!" sambil melotot, bukan kagum, tapi kesannya cemburu.
Untung itu bilangnya ngga pake gaya Arya Wiguna sambil nggebrakin perabotan, banting odong-odong, cabut-cabutin rumput, atau pukul-pukul tembok. xD
#ngakakngesot


Muehehehe.. sekian dulu cerita dari anak manis.

Jadiiii, sudahkah lo keren hari ini? :D


(mengenang sahabat dalam keabadian yang akan selalu hidup di hati, Septi Ratna)

Sabtu, 18 Mei 2013

Kita Adalah Artis

Kita...
adalah...
artis...
di kehidupan kita sendiri, meskipun lo bukan artis beneran macem J-Lo atau Syahrini. Ckakakaka.
Karena masing- masing dari kita unik, pasti ada sesuatu yang bikin orang melirik atau bahkan ngefans sama lo. Entah itu lo sadari atau ngga. :D
Dan lucunya, lo bakal ngefans, at least sama satu mahluk selama lo hidup.  Semacam siklus yak? :)
Eh, ada ngga sih dua orang saling nge-fans? Nge-fans di sini bukan red-red lips (baca: abang-abang lambe; basa basi doang :D), tapi yang beneran. Seru tuh kalo ada, tapi author sih belom pernah denger atau liat. Siklus beneran mah itu.




---sesi ngga penting---

Entah kenapa, gue susah banget ngefans sama orang secara personal. Kayak jaman SD dulu tuh. Temen-temenku jejeritan kalo ada Westlife. Gue krik-krik, sempat mempertanyakan diri sendiri loh. Baru SD kelas 6, gue ngefans sama Aaron Carter. Itupun cuma sebentar. Trus SMP ngefans Avril Lavigne. Trus Madonna, dan lain-lain. Tapi ngga konsisten loh. Akhirnya gue tau, gue cuma suka karyanya, bukan secara personal.
Baru pas kuliah, gue ngefans satu mahluk dari semangatnya. :D
Gue sih termasuk fans yang cinta damai walau jahil, ngga mau ngrempongin, tapi tetep perhatian yak. Hehe.
Ada gitu troublemaker ngga mau ngrempongin? wakakaka
Ada! Gue! Udah prinsip nih, meskipun temen gue suka gemes ke gue sebenernya. Kalo gue ngefans, gue ambil positifnya, ya balesnya dengan doa, syukur-syukur bisa bantuin langsung. Gue anti keganjenan dan entah kenapa ngga kepikiran ngado atau apalah itu. Ketawa ngakak sih ho'oh. Mungkin kalo jenis bank, gue yang syariah kali yak. Bwahahaha. But, hey, ini bukan karena gue berhijab. Tapi sejak dulu udah gini. :D

Kenapa gue begitu "biasa" sebagai fans? Karena gue juga ngga mau, ada fans gue yang bertindak anarkis ke gue... wakakakaka B)

---sesi ngga penting---




Kembali ke bahasan...

Di sisi lain, artis akrab sama apaaa?
Kontroversi!
Yap, artis itu sasaran paparazzi dan biang gosip.
Ada hitam, ada putih. Ada fans, berarti ada haters. Akan selalu ada orang yang ngga cucok sama kita. Bisalah kita belajar sama artis beneran yang tetap cool pas dicecar pertanyaan, ditayangin di acara gosip sehari sampe puluhan kali.
Iyaya, kadang orang itu ngga konfirmasi, ngga nanya langsung, tapi modal stalking sama diskusi ilmiah di belakang, langsung jadi berita. Masih nuduh langsung sih ngga apa-apa, kalo disebarin itu yang gawat.
Atau, mau ngapa-ngapain diamati. Berasa kayak katak pas praktikum biologi deh. Trus ntar hasil observasinya disimpulkan sendiri tanpa ada dasar teori yang jelas. Halah! :D




---sesi ngga penting---

Dari jaman SD, entah kenapa orang-orang di sekolah, lingkungan, dan entah siapa lagi, memperhatikan gue segitunya loh. Dari makan apaan, baju yang dipake model apa, kecepatan ngendarain motor seberapa, panggilan "mama-papa-kakak" sampai daster kembaran sama mama itu jadi sorotan. Beberapa ditiru. Sebenernya terlalu dini buat menobatkan diri sendiri sebagai trendsetter. Wuahahaha. Tapi mau gimana lagi. Gue aja ngakak begitu mergokin follower gue. Gue sering nanya ke diri gue, "Lo itu putri kerajaan mana sih, Laa? Gitu amat yak mereka." #ngakaksalto
Gue sih tetap jadi diri sendiri aja. Gue yakin, mau apa-apa ditiru, gue adalah gue. Tiada duanya. :D
Kalo yang masalah haters sih udah dibahas nyelip-nyelip di postingan yang lalu-lalu yak. :p

---sesi ngga penting---




Tau ngga manfaatnya menyadari kalo kita sebenernya adalah "artis"?
Pengalaman gue nih,
paling ngga lo jadi banyak senyum,
jaga image dengan tujuan tampil elegan di depan umum,
lebih bisa ngejaga perasaan orang (yang dianggep fans :p),
lebih pede jadi diri sendiri walau badai menghadang (kritikan dari haters :) ),
melakukan segala sesuatunya dengan totalitas (bukan lebay) pake perasaan & logika karena gue tau apapun yang gue lakuin pasti membawa pengaruh buat dunia, sekecil apapun itu. ^^


Yap, sekian postingan wiken gue.
Kalo mau cerita lengkap dari hal-hal konyol di atas, boleh kok nanya langsung, atau hmmm..., gue pertimbangin bikin salah satu atau duanya jadi tema postingan laen kali. Jadi, sabarlah menunggu anak manis beraksi kembali! :D
Siiyaaa... *\(^o^)/*