Sabtu, 30 April 2016

Teman Paling Bahagia di Dunia Persilatan

Haloo..
Aku sempat-sempatin nih nulis.. Akhir pekan, cuaca ga jelas, macetnya Malang di malam minggu juga sangat tidak efektif untuk dibuat berpetualang, mau ngerjain tesis juga masih setengah nyambung.. Hayati lelah, bangg~ wkwkwk

Jadi begini ceritanya..
Barusan menyapa teman-teman di grup untuk sebuah pengumuman, ketika aku menyadari aku kok yang paling cerewet di antara mereka. Kalau ada apa-apa, sangat ekspresif, minta dikelarin saat itu juga, tudepoin, simpel, nyeplosnya terlalu jujur. Masalah ya harus dicari solusinya. Sesuatu yang mengandung ambiguitas harus di[re]definisikan saat itu juga. Selama keyakinanku tidak penuh atas sesuatu dan merasa resiko yang signifikan, maka penilaianku atasnya adalah "sesuatu yang tidak wajar". #eaaa #ilmuauditnyakeluar

Akibatnya...
Aku butuh kuping duapuluhempat jam.
Papa udah pernah menasehatiku bahwa curhat paling sipp itu sama Tuhan. Perbanyak doa.
Tapi yagimana yaa.. namanya juga cewek. Logikanya cuma seberapa sih.. Perasaan paling banyak dipake. Itu keadaan normal lho, belum pas datang bulan. Bisa-bisa, kamu cuma salah bilang antara "kamu gemukan yah" sama "kamu segeran yah" udah beda nasib antara didorong ke sumur tetangga atau dapat senyuman manis. Para pria, camkan! :D
Mahluk-mahluk berwujud bernama teman itu adalah cara Tuhan untuk menitipkan solusi dan menjadi tempat berbagi. Kan manusia udah dikasi gelar kehormatan sebagai mahluk sosial.

Lalu implikasinya...
Aku butuh teman-teman yang selalu ada.
Agak berlebihan ya, emangnya temanku sebangsa Indomaret atau Alfamart yang buka 24 jam? wkwkwk
Maksudku adalah aku merasa jadi teman paling bahagia saat mahluk-mahluk itu...
...tak menaruh iri saat aku berbagi berita bahagia,
...menyeretku saat aku bilang aku tak sanggup,
...berdebat dengan elegan untuk sesuatu yang memerlukan jawaban dari sintesis pemikiran rame-rame,
...mendengarkan segala raunganku tanpa mengajak saingan derita,
Jadi, jangan heran kalo diriku nggupuhi jaya di sisimu ya, pemirsa.. wkwkwk

Aku tidak khawatir berada di tempat yang salah. Orang-orang dengan sifat dominan sama akan mendekat dan berkumpul. Orang yang penuh cinta akan berkumpul dengan yang penuh cinta (bukan yang menye-menye ala estehduagelas ya, tapi bagaimana menjadi rahmat untuk semesta ;D).
Saat menemukan dan berinteraksi secara langsung dengan mahluk-mahluk semacam itu, aku [mungkin] jadi teman mereka yang paling bahagia. Ga tau juga sih perasaan mereka sama-sama bahagia apa nggak, gara-gara sering kujahili, minimal kuketawai. wkwkwk

Teman paling bahagia, udah.
Teman hidup kapan, Laa?
#makjleb #ribuanbamburuncingmengoyakhatiku

heuheu..
Ah, sudahlah.. anak manis pamit dulu ya, pemirsah~ tangann~