Aku adalah bumi. Aku terkenal
karena dapat dihuni oleh manusia dan mahluk hidup lain. Mungkin aku juga
terkenal karena kerusakan di sana sini di umur yang setua ini.
Andai ada yang mau menanam
tumbuhan, aku pasti nggak gundul di
sana sini. Tapi, manusia cuma bisa menebangi pohon untuk rumah dan lain
sebagainya. Kalau ada banjir pada musim hujan dan kekurangan air pada musim
kemarau, mereka cuma bisa menyalahkan alam. Aku juga kan yang kena.
Andai mereka tau kalau sebenarnya aku kesakitan digali di sana sini. Mereka malah
sibuk menambang dan kelama-lamaan menjadi rakus. Aku dieksploitasi
habis-habisan. Kalau sudah sampai level ‘hampir habis’, mereka baru sadar. Ada
sebagian yang mau hemat energi, tapi sepertinya belum banyak yang menyadarinya.
Andai teknologi dan industri belum
ada, pasti aku nggak ditimbuni sampah
di sana sini. Paling nggak mereka
peduli dalam urusan daur ulang sampah saja, aku bisa sedikit lega. Aku benci
plastik dan styrofoam! Kawan-kawanku,
para bakteri pengurai, bekerja keras menghancurkan benda-benda itu. Butuh waktu
lama sekali, padahal plastik-plastik sudah menumpuk dan bertebaran di kulitku.
Aduh!
Selain itu, penemuan-penemuan
manusia cuma bikin aku susah. Mereka jadi melupakanku. Mereka mencemari
segalanya, dari tanah, air, udara, sampai pada tahap pemanasan global. Sebagian
dari tubuhku hilang karena mencair. Tempat-tempat indah di berbagai benua akan
lenyap. Oh, aku akan kalah keren dari planet-planet lain.
Kupikir aku dan manusia bersahabat
baik. Tapi nyatanya manusia tidak peduli padaku. Jadi, jangan salahkan jika
akhir-akhir ini aku marah. Mereka bahkan tidak menyelamatkanku secara total,
malah mulai mencari planet lain yang mungkin bisa dijadikan tempat tinggal.
Huhuhu, aku akan ditinggalkan.
Ah, seandainya aku bisa ngomong….
Artikel ini pernah diikutin lomba dalam rangka menyambut Hari Bumi 2011, di FMIPA UM (yang ngadain dari HMJ atau BEM, aku lupa. :p). Karena kalah serius sama artikel lain, akhirnya aku berhasil jadi juara 2....., dari bawah. Kaok~ kaok~ kaok~...Lepas dari itu, semoga artikel ini bisa menumbuhkanrambut, hash, kesadaran pentingnya sayang sama bumi. Toh sebagian dari bencana alam yang lagi ngeksis di Indonesia, datangnya dari kelakuan nggak bertanggung jawab manusianya sendiri. :)
Artikel ini pernah diikutin lomba dalam rangka menyambut Hari Bumi 2011, di FMIPA UM (yang ngadain dari HMJ atau BEM, aku lupa. :p). Karena kalah serius sama artikel lain, akhirnya aku berhasil jadi juara 2....., dari bawah. Kaok~ kaok~ kaok~...Lepas dari itu, semoga artikel ini bisa menumbuhkan
0 komentar:
Posting Komentar