Rasis tidak melulu
masalah kesukuan.
Rasis itu kesukaan
diri menghujat orang lain, dengan asumsi aku lebih daripadamu. Versiku.
Rasis tidak hanya di
jalan, tempat ibadahpun jadi. Padahal harusnya ibadahnyalah yang tak hanya di atas sajadah, semua aspek hidup adalah menuju ketiadaan.
“Lhoo, dengaren
kelihatan (sholat berjamaah)?” ujar ibu-ibu kepada seorang gadis, seusai dzikir.
“Lha panjenengan
(Anda) kemarin juga nggak kelihatan di mushola.”
“Oh ya?” senyum kecut
merekah.
“Iya!” senyum ramah
membalaskan dendam atas segala rasis urusan akhirat. Wkwk
Pelajarannya adalah,
bersyukurlah bagi engkau yang mengimani bahwa malaikat itu ada, dan tugas satu
di antaranya adalah mencatat amal ibadah. Coba malaikat kemampuannya selevel
manusia, wah cilokooo.. Hahaha.
Rasialisme, menurut
KBBI, adalah (1) prasangka berdasarkan keturunan bangsa; perlakuan yang berat
sebelah terhadap (suku) bangsa yang berbeda-beda; (2) paham bahwa ras diri
sendiri adalah ras yang paling unggul.
Madiun, selepas Maghrib, mengadu, mengaduk masalah dan canda. Satir.
0 komentar:
Posting Komentar