Kamis, 22 Agustus 2019

Berbicara Rasis Dalam Berbicara


Rasis tidak melulu masalah kesukuan.
Rasis itu kesukaan diri menghujat orang lain, dengan asumsi aku lebih daripadamu. Versiku.
Rasis tidak hanya di jalan, tempat ibadahpun jadi. Padahal harusnya ibadahnyalah yang tak hanya di atas sajadah, semua aspek hidup adalah menuju ketiadaan.
“Lhoo, dengaren kelihatan (sholat berjamaah)?” ujar ibu-ibu kepada seorang gadis, seusai dzikir.
“Lha panjenengan (Anda) kemarin juga nggak kelihatan di mushola.”
“Oh ya?” senyum kecut merekah.
“Iya!” senyum ramah membalaskan dendam atas segala rasis urusan akhirat. Wkwk
Pelajarannya adalah, bersyukurlah bagi engkau yang mengimani bahwa malaikat itu ada, dan tugas satu di antaranya adalah mencatat amal ibadah. Coba malaikat kemampuannya selevel manusia, wah cilokooo.. Hahaha.


Rasialisme, menurut KBBI, adalah (1) prasangka berdasarkan keturunan bangsa; perlakuan yang berat sebelah terhadap (suku) bangsa yang berbeda-beda; (2) paham bahwa ras diri sendiri adalah ras yang paling unggul.

Madiun, selepas Maghrib, mengadu, mengaduk masalah dan canda. Satir.
 


0 komentar:

Posting Komentar