Selasa, 16 Agustus 2011

Sahabatku Guruku


Matanya memancarkan kelelahan…akumulasi beban hidup yang dengan sabar ia jalani..beban yang benar-benar beban, bukan sekedar patah hati atau hal ‘sepele’ lainnya..
Matanya memancarkan kelelahan…Semoga Allah membalasnya dengan senyuman tanpa putus… Amin!

Allah mendatangkan ia padaku, mengizinkan aku berteman dengannya dan mengisi harinya dengan tawa, yang mudah-mudahan dapat mengusir masalah-masalahnya barang sejenak.
Mengizinkan kedua telingaku berfungsi dengan baik, mendengarkan curahan hatinya..
Mengizinkan mulutku berucap, mengingatkannya ketika ia lupa..
Mengizinkan kedua kaki dan tanganku membantunya, ‘sedikit’ membantu, karena aku tau beban hidupnya jauh lebih banyak.
Mengizinkan aku dekat dengannya untuk mengisi hidupnya yang sepertinya sebatang kara.
Ia seolah membalas semua itu dengan pelajaran hidup yang berarti..
Walau beban hidup menghadang, tak menghalanginya membantu orang..
Dia selalu ‘ada’..
Membuatku malu jika aku ingin manja atau saat ingin berfoya-foya..entah berfoya-foya waktu, tenaga, ataupun materi..
Membuat hatiku serasa dipecut saat aku tidak bisa membantunya walau itu hal sepele..
Aku baik-baik saja dan dia sedang tidak baik-baik saja, tapi dia jauh lebih baik daripada aku dalam mengatasi rintangan hidup..
Semoga ini jadi bagian berarti dalam pendewasaanku.. berkaca padanya.. sahabatku, saudaraku…

0 komentar:

Posting Komentar